Translate

Minggu, 17 Agustus 2014

Aku percaya cinta meskipun aku tak memahaminya

Aku percaya cinta walaupun aku benci..benci untuk menjadi gila karena seseorang.
Aku benci tertawa sendiri karena terlalu bahagia, atau menangis sendiri karena sakit hati.
Aku mempertanyakan  satu hal, apakah cinta kepada seseorang bisa bertahan lama?
Maksudku, hanya satu orang. Satu orang yang sama, tetap. Cinta yang konsisten. Apakah cinta yang bertahan lama itu tidak akan berkurang sedikit pun?


2011. Mungkin bila tak ada tahun itu, aku tidak akan pernah menemukan jawabannya sekarang.
2011 mengenalkanku pada seorang siswa biasa. Lelaki tampan yang sama seperti siswa lainnya. Belum ada yang spesial. Belum. Masih belum ada.
Sampai kudengar ucapannya, kuperhatikan tutur bahasanya.
Aku melayang. Semuanya indah. Dia. Dirinya. Kata-katanya! Indah.. Sopan..
Jika kuingat kembali, mungkin aku sudah mulai menjadi gila saat itu. Tersenyum sendiri, tersipu malu tanpa sebab.
Aku tahu, aku menyukainya. Mungkin dia juga tahu itu. Kami sama-sama tahu. Dan sama-sama menyukai.
Dia menyayangiku, dan aku menyayanginya lebih dari yang ia berikan.
Dia baik padaku, dan aku baik padanya lebih dari yang ia lakukan.
Untuk pertama kalinya, aku benar-benar terjebak.
Tak lama berselang, datang satu orang lagi diantara kami. Seseorang yang aku tahu juga mencintainya. Lebih tepatnya, masih mencintainya. Ya.. aku baru tahu wanita itu mantan pacarnya.
Merasa tak bersalah, kubiarkan wanita itu menghujat tanpa ku gubris. Aku tak perduli. Benar-benar tak perduli.
Tapi..dia sepertinya tak berdaya. Mungkin wanita itu memang mantannya, tapi dia tetap ingin menjaga perasaan wanita itu.
Disitu aku mulai khawatir, merasa tersingkir, aku merasa tak karuan..
Sampai akhirnya dia menenangkanku. Dia bilang kami tetap akan bersatu. Dia bilang dia akan selalu melindungiku dari wanita itu. Dia bilang begitu. Dan aku percaya. Aku selalu percaya ucapannya, bahkan sampai detik ini.
Benar saja, dia menjagaku. Menutup-nutupi kedekatan kami agar wanita itu tak murka. Sampai akhirnya wanita itu jera dan berpaling. Tapi..itu sudah sangat lama. Terlalu lama aku menunggu. Terlalu lama kami bersembunyi atas kedekatan kami. Aku lelah. Mungkin dia juga.
Wanita lain tetap datang dan pergi. Dan aku hanya bisa menunjukkan bahwa aku cemburu.
Pernah dalam keadaan emosi aku bilang padanya tentang kecemburuanku itu, dan dia membalasku dengan emosi juga. Kami sama-sama gusar, sama-sama kelelahan. Kami tak bicara beberapa hari setelah itu.

Tapi, kau tahu? Saat kami tak saling menghubungi itu, ada satu hal yang terjadi di luar akal sehatku. Tak dapat ku percaya.
Saat itu ulangtahunnya, meskipun dalam keadaan tidak terlalu baik, aku tetap mengucapkan selamat padanya. Terlihat hanya formalitas. Tapi, alasannya memang karena aku masih peduli. Sangat peduli.
Tapi..dia membalas ucapanku dengan biasa, ucapan terimakasih umum tanpa basa-basi.
Perasaanku tak enak. Dan benar saja, kulihat dia membalas ucapan seseorang dengan sangat hangat dan menyenangkan. Dan ternyata..seseorang itu adalah sepupu sekaligus sahabatku sendiri.
Lelaki yang kucintai, yang melindungiku berbulan-bulan, yang selalu kuharapkan, ternyata dia dekat, bahkan sangat dekat dengan sepupuku? Aku kesakitan. Sangat kesakitan.
Sepupuku memang lebih cantik dan baik, tapi..bukan berarti perasaanku yang harus dikorbankan.
Aku berfikir keras. Bagaimana bisa semua ini terjadi begitu cepat? Tidak sebanding dengan aku yang dekat dengannya lebih dulu, bahkan aku dihina, dicaci dan tak henti dihujat oleh mantannya selama berbulan-bulan. Aku kecewa. Aku tak percaya dia bisa menyakitiku. Kulupakan semuanya. Kali ini aku benar-benar lelah. Kucoba bersikap normal kepada mereka berdua. Tak kutunjukkan bahwa aku marah dan kecewa.
Tapi apa? Satu bulan kemudian mereka berpacaran, tanpa sepengetahuanku. Mungkin aku orang terakhir yang tahu gosip itu. Aku menghela nafas dalam-dalam. Mengatur bunyinya agar tak terdengar ada amarah yang mengebu-gebu didalamnya. Aku mencoba menerima semuanya. Semuanya.
Kali ini mereka berpacaran, di depan mataku. Apa tak sedikitpun salah satu diantara mereka tahu betapa sakit aku melihatnya? Aku berbalik badan dan bilang bahwa aku ingin pulang. Aku tak sanggup. Terlalu menyakitkan melihat semua itu.

3 tahun aku lalui seperti itu. Sampai saat dimana ada masalah diantara mereka, sepupuku bercerita kepadaku. Aku pun mulai terbiasa, bahkan aku membantu mereka agar terus bersama. Aku terbiasa melakukan semua itu. Seakan aku baik-baik saja. Mungkin memang semuanya sudah baik-baik saja. Aku sadari bahwa pepatah “cinta tak harus memiliki” itu benar.
Mereka bahagia, aku tersenyum. Mereka bertengkar, aku bantu memperbaiki. Mereka bersedih, aku coba menenangkan. Aku tahu aku kuat. Aku tegar melakukannya.
Sampai akhirnya, mereka tak bisa bertahan. Mereka memutuskan untuk berpisah. Aku tak senang, malah bisa dibilang sedih. Mereka berpisah pun, dia tak akan kembali padaku. Tak akan jadi milikku. Kupikir lebih baik dia dengan sepupuku daripada dengan wanita lain.
Tapi dia berfikir lain, dia memilih untuk tetap sendiri sejak perpisahan itu. Aku setuju dengan keputusannya.

Sekarang? Ya. Aku masih disini setelah hampir  4 tahun. Aku masih mengikuti jejak hidupnya.
Dan Tuhan membalas semuanya dengan indah. Tuhan biarkan aku menjadi kuat, aku mengalah, aku memendam emosiku daripada memutuskan hubunganku dengan sepupuku. Memang bingung rasanya, mereka berdua adalah orang yang ku sayangi. Aku tidak membenci salah satu, apalagi keduanya.
Tapi sepertinya, keputusanku saat itu tepat.
Hubunganku dengan sepupuku baik baik saja, dan sekarang lelaki yang selalu kucintai itu kembali ke sampingku. Bukan untuk menjadi kekasih. Bukan itu yg ku inginkan. Aku ingin kami tetap begini. Bersama. Tanpa ada status, sehingga tak ada kata “putus” diantara kami. Kami sama-sama bebas. Dan di sisi lain,sama-sama mengikat juga. Tak bisa kujelaskan dengan kata-kata. Tapi yang jelas, penantianku selama hampir 4 tahun ini, membuahkan hasil yang bisa kurasakan sampai sekarang.
Jadi, pertanyaan awalku “apakah cinta kepada seseorang bisa bertahan lama?”, bisa kujawab sendiri.

Ya. Cinta kepada seseorang bisa bertahan lama, sangat lama, dan lebih lama lagi. Karena cinta sejati seperti itu, tak akan jera meskipun harus menerima datangnya cinta yang lain, harus mengalahkan ego diri sendiri, dan juga..tetap bertahan meskipun tanpa status. Well readers..that's all from me. Thanks! ^^V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar